sebutkan macam macam alam gaib dan jelaskan artinya

Kebenarandalil Naqli ini bersifat Qath'iy (pasti), kebenarannya mutlak serta berlaku untuk semua ruang dan waktu. Dalil Naqli ada dua yaitu al-Qur'an dan hadis Rasul. Hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal, cukup diyakini kebenarannya tanpa harus membuktikan dengan akal. Termasuk ke dalam bagian ini adalah hakikat hal-hal yang ghaib, seperti kiamat, alam barzakh, alam makhsyar, surga ASK] sebutkan dan jelaskan dua macam interaksi manusia dengan alam- Anda Bertanya Kudo Menjawab Selamat datang di DLL Kudo Random, disini kalian bisa menanyakan apapun dan kebetulan pada postingan kali ini pertanyaan yang diajukan adalah sebutkan dan jelaskan dua macam interaksi manusia dengan alam. Nah, jika kalian ingin mengetahui jawaban dari "sebutkan dan jelaskan dua macam interaksi Bacajuga: Demokrasi Pancasila. Macam-Macam Demokrasi. 1. Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat. 2. Demokrasi Berdasarkan Hubungan antar Kelengkapan Negara. 3. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi. AlamGhaib Yang Berhubungan dengan Hari Akhir ALAM GHAIB YANG BERHUBUNGAN DENGAN HARI AKHIR A.Alam Barzah Alam Barzah adalah suatu alam yang membatasi antara dua alam yaitu alam dunia dan alam akhirat. Alam barzah disebut juga dengan alam kubur. Roh orang yang sudah mati akan berada pada alam barzah sampai datangnya hari akhir atau hari kiamat. 2 Muhkam adalah ayat yang mengandung satu wajah, sedangkan mutasyabih mengandung banyak wajah. 3. Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara lagsung, tanpa memerlukan keterangan lain, sedang mutasyabiih tidak demikian; ia memerlukan penjelasan dengan merujuk pada ayat-ayat lain. Vay Online Tima. Alam dibedakan atas alam yang tampak atau terlihat oleh mata dengan alam ghaib seperti halnya Allah, malaikat, jin, surga dan neraka. Menurut bahasa, ghaib merupakan keadaan dimana sesuatu tidak terlihat atau tidak tampak.“Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia , yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak.” Al-Hasyr ayat 22 Dari ayat tersebut tentu kita dapat menyimpulkan bahwa hanya Allah-lah yang mengetahui kedua alam tersebut. Dalam ajaran agama Islam kita diharuskan beriman ada yang ghaib, namun tentu saja pengertian beriman kepada yang ghaib disini adalah dengan cara yang benar yaitu seperti yang diajarkan Allah dan alam ghaib sendiri dimaksudkan sebagai ujian bagi manusia selama hidup di dunia. Manusia akan diuji apakah dia beriman pada saat di dunia dia beriman pada Allah atau tidak, jika iya, itu artinya dia juga beriman pada yang ghaib seperti halnya hari akhir, surga dan neraka. Itu artinya saat di dunia, dia berusaha untuk mengumpulkan banyak pahala, agar bisa hidup bahagia di akhirat ini beberapa makhluk ghaib yang sering kita dengar1. Malaikat Bisa dikatakan bahwa malaikat merupakan tentara Allah yang memiliki tugas-tuga tertentu. Tentu kita masih ingat dengan kesepuluh malaikat yang memiliki tugas macam-macam mulai dari menyampaikan wahyu Allah, mengatur rezeki atau mendatangkan hujan, mencatat amal baik dan buruk manusia hingga malaikat penjaga neraka dan surga. Menurut Al-Qur’an, malaikat memiliki sifat-sifat mulia, yaitu suka berkumpul di majelis dzikir, memiliki sayap, tidak makan dan minum, tidak menikah, menyukai tempat yang bersih dan tidak pernah berbuat Jin Sama halnya dengan manusia, Jin juga bisa meninggal kecuali Iblis yang ditangguhkan kematiannya hingga hari akhir. Jin sendiri ada yang disebut dengan sebutan jin kafir dan jin muslim. Berbeda halnya dengan malaikat, jin dan syaitan butuh makan dan minum serta menikah. Hanya saja mereka tinggal di alam yang tidak terlihat oleh manusia. Namun mereka bisa melihat manusia dan bisa mengganggunya. Ilustrasi ghaib. Foto PixabayDaftar isiMakhluk Ghaib dalam Islam1. Malaikat2. Jin3. Setan dan IblisSecara bahasa, gaib atau ghaib artinya tidak tampak, tersembunyi, tidak nyata. Sedangkan secara istilah, ghaib memiliki arti sesuatu yang tidak dapat ditangkap dan dijangkau oleh Islam, istilah ghaib mencakup banyak hal, mulai dari rezeki, jodoh, kematian, surga, neraka, hingga hari kiamat. Beriman kepada yang ghaib merupakan salah satu ciri umat Muslim yang bertakwa.“Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,” QS. Al-Baqarah 2-3Istilah ghaib juga merujuk pada makhluk ghaib ciptaan Allah SWT, yakni malaikat, jin, setan, dan iblis. Meski memiliki tugas yang berbeda-beda di dunia, keempat makhluk ghaib tersebut wajib diimani keberadaannya oleh umat Muslim. Agar lebih memahami setiap makhluk ghaib ciptaan Allah, simak penjelasannya berikut Ghaib dalam IslamIlustrasi malaikat, salah satu makhluk gaib ciptaan Allah. Foto Pixabay1. MalaikatMalaikat berasal dari bahasa Arab, yaitu malaikah yang merupakan kata jamak dari malakun risalah atau utusan. Secara istilah, malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya dan bersifat buku Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X oleh Bachrul Ilmy, malaikat adalah makhluk yang selalu taat dan patuh terhadap semua perintah Allah SWT. Setiap malaikat melakukan tugasnya tanpa pernah sekali pun mendurhakai Allah sifatnya yang ghaib, malaikat tidak dapat dilihat, didengar atau bahkan disentuh. Tidak ada yang mengetahui keadaan mereka yang sesungguhnya kecuali Allah SWT. Namun, lewat Al-Quran, Allah telah memberikan petunjuk-Nya mengenai seperti apa gambaran malaikat.“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Al-Fatir 12. JinDalam bahasa Arab, jin artinya menutup atau merahasiakan. Jin adalah makhluk ghaib yang diciptakan dari api dan memiliki akal pikiran seperti manusia. Mereka makan, minum, hidup berkelompok, bahkan memiliki jin. Foto PixabayDisebutkan dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah oleh Akhmad Fauzi, jin dibedakan menjadi dua, yaitu jin kafir dan jin Muslim. Jin kafir adalah jin yang membangkang terhadap perintah Allah dan tidak percaya akan jin Muslim adalah jin yang mengakui ke-Esaan Allah. Jin Muslim percaya bahwa Al-Quran adalah pedoman umat manusia yang dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar. Allah SWT berfirman“Katakanlah hai Muhammad “Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya sekumpulan jin telah mendengarkan al-Qur'an, lalu mereka berkata Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak pula beranak.” QS. Al Jinn 1-33. Setan dan IblisSetan dan iblis merupakan golongan jin yang tak hanya membangkang dan mengingkari perintah Allah, tetapi juga mengajak manusia melakukan kemaksiatan seperti apa yang mereka hari kiamat kelak, setan dan iblis akan terus menggoda dan menjerumuskan manusia agar menyeleweng dari petunjuk Allah SWT. Allah berfirman“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” QS. An-Nuur 21Apa itu ghaib menurut Islam?Malaikat adalah makhluk gaib, apa artinya?Apa saja makhluk yang sifatnya gaib? Malaikat Malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah QS Al-Haaqqah 17, dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong orang-orang mukmin yang sedang berjihad QS Al-Anfal 9. Sifat-sifat malaikat 1Memiliki dua, tiga, atau empat sayap QS Faathir 1, kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap Shahih Al-Bukhari. 2Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha. 3Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat membangkang atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka. 4Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum. 5Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan. 6Menyukai tempat-tempat yang bersih. Jin Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama, sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat. Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat mereka. Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah. Qarin Pendamping Manusia Allah telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan seorang jin kafir yang senantiasa mengajak kepada keburukan. Semua jin yang menjadi qarin manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan oleh Allah. Interaksi antara Jin dan Manusia 1Dari sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan QS At-Tiin”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan Adam manusia … QS Al-Isra’”. 2Rasul-rasul Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam mereka. 3Dalam syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak QS Al-Jin”. 4Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia. Tentang Peramalan Syaithan senantiasa berusaha untuk mencuri berita langit dengan cara saling berpikul-pikulan diantara mereka sehingga yang diatas menyampaikan kepada yang dibawahnya. Jika telah sampai pada syaithan yang paling bawah maka syaithan tersebut akan menyampaikannya pada tukang ramal dukun. Tetapi setiap kali mereka berusaha mencuri berita langit itu, Allah menjadikan suluh-suluh api yang menyambar mereka. Sebagian besar usaha pencurian mereka senantiasa gagal tetapi jika sekali saja mereka berhasil mencuri maka satu berita benar itu akan dibungkus dengan 99 kedustaan dan kebatilan. Tentang Sihir Sihir merupakan salah satu dosa besar. Dalam hukum Islam, pelaku sihir harus dihukum mati. Sihir ada yang berupa tipuan pandangan mata dan ada pula yang menyakiti orang lain. Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain a. Pintu kelemahan kondisi psikologis kejiwaan seperti Perasaan takut sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah dan semacamnya b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan. c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat. d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya. e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam. f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya. g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural. h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri. i. Dan lain - lain. Tentang Ruqyah Syar’iyah Definisi Ruqyah Syar'iyah adalah sebuah terapi syar'i dengan cara pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan do'a-do'a perlindungan yang bersumber dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang dilakukan seorang muslim, baik dengan tujuan untuk penjagaan dan perlindungan diri sendiri atau orang lain dari pengaruh jahat pandangan mata al-'ain manusia dan jin, kerasukan, pengaruh sihir, gangguan kejiwaan, berbagai penyakit fisik dan lain-lain; Maupun dengan tujuan untuk pengobatan dan penyembuhan bagi orang yang terkena salah satu diantara jenis-jenis gangguan dan penyakit tersebut. Penting Istilah Ruqyah disertai kata Syar'iyah dimaksudkan bahwa, terapi ini dalam pelaksanaannya harus murni semurni-murninya sesuai dengan batasan-batasan Syari'ah Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dan hal itu baik dalam kemurnian Aqidah, niat dan tujuan, muatan dan isi, maupun tata cara pelaksanaan. Jadi harus bersih sebersih-bersihnya dari unsur-unsur campuran yang tidak berdasar bid'ah dan yang melanggar hukum Syara'. Urgensi Ruqyah Syar'iyah 1. Menghidupkan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hal penjagaan dan perlindungan diri serta terapi pengobatan penyakit jiwa maupun fisik. 2. Minimnya pembentengan diri dengan wirid - wirid dan dzikir- dzikir syar'i, sehingga banyak kalangan yang berpeluang terkena pengaruh buruk pandangan mata kedengkian manusia dan jin. Disamping banyaknya korban kejahatan dunia sihir dan perdukunan. Perisai Diri 1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan. 2. Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya sholat rawatib, qiyamul lail minimal witir dan sholat dhuha. 3. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari, dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk tadabbur. 4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal tiga hari setiap bulan. 5. Basahi lidah dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan lain-lain. 6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. 7. Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi, mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits. 8. Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan, marah, putus asa, dan lain-lain. 9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah. 10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar. 11. Usahakan selalu dalam keadaan suci berwudhu. 12. Tidurlah secara islami sesuai Sunnah, dengan cara tidur dengan sengaja. dan merapikan tempat tidur. tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali. Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah. kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali. doa tidur. dengan cara berbaring miring ke kanan. bermimpi buruk hendaklah 1 Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali. 2 Berta'awwudz. 3 Mengubah posisi tidur. 4 Tidak menceritakannya. 5 Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat. j. Membaca doa bangun tidur. Deskripsi Beda orang beriman dan orang atheis salah satunya adalah beriman kepada alam gaib. Ghaib artinya tidak tampak, alam ghaib adalah alam yang tidak tampak. Orang atheis hanya percaya kepada sesuatu yang tampak dan masuk akal. Orang mukmin percaya kepada yang gaib atau tidak tampak serta tidak masuk akal karena akal manusia yang terbatas tidak dapat menjangkaunya. Alhamdulillah Allah dengan rahmatNya melalui NabiNya memberi kabar tentang alam tidak macam alam ghaib, Alam gaib itu sudah... Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰 Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan Di zaman modern seperti sekarang ini, masih banyak beredar berbagai hal yang berkaitan dengan perkara ghaib. Maka berikut pembahasan mengenai makna dan pembagian perkara ghaib Makna Perkara Ghaib Makna bahasa Secara bahasa kata الْغَيْبُ adalah mashdar dari kata ghaaba, yaghiibu, ghaiban غَابَ – يَغِيْبُ – غَيْباً. Adapun maknanya adalah كل ما غاب عنك أو هو كل كا غاب عن العيون وإن كان محصلا في القلب “Segala yang terluput dari engkau, atau segala yang terluput dari pandangan mata meskipun diyakini oleh hati.” Lisanul Arab 1/654 oleh Ibnul Mandzur. Makna istilah Adapun makna ghaib secara istilah sebagaimana dituturkan oleh Ar-Raghib Al-Asfahani nama beliau Husain bin Muhammad Al-Asfahani ialah ما غاب عن الحاسة وعلم الإنسان أي عن وعن علم الإنسان “Sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh indra manusia dan ilmu manusia, maknanya keghaiban juga tidak mampu ditangkap oleh ilmu manusia.” Mufradat Gharibil Qur’an 1090. Allah Ta’ala berfirman وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ “Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa keburukan.” QS. Al-A’raf 188 Beriman pada Perkara Ghaib Para ulama menyatakan bahwa penyebutan kata ghaib di dalam Al-Qur’an terdapat pada lima puluh enam lokasi. Dari sekian banyak ayat tersebut Syaikh Prof. DR Basam Ali Salamah Al-Amusy menyimpulkan bahwa ghaib menurut Al-Qur’an itu adalah ما غاب عن الحواس وهو الأمر الذي لا يعلمه إلا الله تعالي ولا يعلمه الرسول صلي الله عليه وسلم فضلا عن بقية الناس إلا من أطلعه الله علي شيء منه “Apa yang terluput dari indra manusia dan ia merupakan perkara yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Tidak pula diketahui oleh Rasul shallallahu alaihi wa sallam apalagi oleh manusia selain beliau melainkan orang yang diberi tahu oleh Allah.” Al-Imani Bil Ghaib 10 Beriman kepada perkara ghaib yang ditetapkan oleh syariat merupakan pondasi agama yang tak bisa ditawar-tawar. Dan ia menjadi barometer bagi keimanan serta ketaqwaan seseorang. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ketika ditanya oleh jibril tentang keimanan beliau menjawab أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ “Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” HR. Muslim 8. Tidak hanya sebatas mengimani keenam hal ini saja. Akan tetapi seorang muslim dituntut untuk mengimani semua hal yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Imam Asy-Syafi’i juga berkata ketika mendefinisikan iman آمَنْتُ بِاللهِ وَبِمَا جَاءَ عَنِ اللهِ، عَلَى مُرَادِ اللهِ، وَآمَنْتُ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وبِما جَاءَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَلَى مُرَادِ رَسُول اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “Aku beriman kepada Allah dan kepada seluruh yang dating dari Allah sesuai dengan kehendak Allah. Dan aku beriman kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan seluruh apa yang dating dari beliau sesuai dengan kehendak beliau.” Ar-Risalah Al-Madaniyah 121. Macam-macam Perkara Ghaib Perkara ghaib itu ada beberapa jenis dan macamnya [1] Ghaib Nisbi relatif Ghaib Nisbi relatif adalah perkara ghaib yang diketahui sebagian makhluk dan tidak diketahui oleh sebagian yang lain. Contohnya, jin itu mengetahui sesuatu yang kadang tidak kita ketahui, atau sebagian kita ada yang mengetahui keberadaan suatu benda dan tidak diketahui oleh orang lain. Oleh karenanya, terkadang Allah memberitahukan kepada sebagian manusia para Rasul beberapa perkara yang ghaib. Seperti tanda-tanda kiamat yang banyak disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan lain sebagainya. Namun demikian, ilmu gaib yang Allah sampaikan pada utusan-Nya tersebut hanyalah sebatas yang Allah beri tahukan sehingga tidak mencakup seluruh ilmu ghaib yang ada. Allah berfirman عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا “Dia adalah Rabb Yang Mengetahui perkara yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang perkara ghaib tersebut. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di muka dan di belakangnya.” QS Jin 26-27. [2] Ghaib mutlak Ghaib mutlak adalah perkara ghaib yang tidak diketahui oleh siapapun, tidak oleh Rasul yang diutus tidak pula oleh malaikat yang dekat dengan Allah, kecuali hanya Allah semata yang mengetahuinya. Seperti tentang waktu terjadinya hari kiamat, nasib si fulan apakah kelak akan menjadi ahli neraka atau ahli surga, dan lainnya. Allah berfirman قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ “Katakanlah “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” QS An-Naml 65. Imam Ibnu Utsaimin menyatakan ketika menjelaskan makna ayat ini المراد بالغيب ما كان غائباً ، والغيب أمر نسبي ، لكن الغيب المطلق علمه خاص بالله “Yang dimaksud dengan perkara ghaib adalah sesuatu yang berstatus ghaib, dan ghaib itu sesuatu yang relatif. Akan tetapi keghaiban mutlak maka ilmunya khusus milik Allah Ta’ala.” Syarah Aqidah Wasithiyyah 158. Kunci-kunci Perkara Ghaib Kunci perkara ghaib di sini adalah hal ghaib yang bersifat mutlak yang hanya diketahui oleh Allah semata, tidak ada penduduk langit dan bumi yang mengetahui jenis perkara ghaib ini melainkan hanya Allah semata. Allah Ta’ala berfirman وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هو “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri.” QS Al-An’am 59 Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda مفاتح الغيب خمس ﻻ يعلمها اﻻ الله ﻻ يعلم ما في غد اﻻ الله وﻻ يعلم ما تغيض الأرحام اﻻ الله وﻻ يعلم متى يأتي المطر أحد اﻻ الله وﻻ تدري نفس بأي أرض تموت وﻻ يعلم متى تقوم الساعة اﻻ الله “Kunci-kunci gaib ada lima yang tidak diketahui kecuali hanya oleh Allah Tidak ada yang mengetahui apa pun pada esok hari kecuali Allah, dan tidak ada yang mengetahui apa pun yang diselubungi rahim-rahim kecuali oleh Allah, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan hujan datang kecuali Allah, dan tidak ada jiwa yang mengetahui dibumi manakah ia akan mati, dan tidak ada yang mengetahui kapan kiamat terjadi kecuali Allah.” HR. Al-Bukhari no. 4697 Ditulis Oleh Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله Kontributor Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. Dewan konsultasi Bimbingan Islam BIAS, alumni MEDIU, dai asal klaten Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini

sebutkan macam macam alam gaib dan jelaskan artinya